Ini adalah
sebuah gedung megah yang disebut Wisma Menumbing. Terletak di puncak gunung
Menumbing, sekitar 450 meter dari atas permukaan laut dan didirikan pada tahun
1927. Dalam foto tertulis wisma menumbing 1948-1949, anno : oktober 1928.
Gedung ini
merupakan salah satu situs sejarah di pulau Bangka, tepatnya di Muntok (Mentok)
kabupaten Bangka Barat. Tempat ini pernah dijadikan tempat pengasingan
para tokoh nasional seperti Bapak Presiden Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. Moeh
Roem, Mr Assaat, dan lain-lain.
Di sekitar
Wisma Menumbing dikelilingi oleh berbagai jenis pohon, luasnya sekitar 2
hektar. Dibagi menjadi satu bangunan utama (ada 6 kamar) dan 2 paviliun
(masing-masing terdiri dari 6 dan 7 kamar). Di dalamnya terdapat ruangan yang
memajang berbagai peninggalan para tokoh bangsa antara lain ruang kerja Bung
Karno, tempat membaca, kamar tidur, berbagai catatan para tokoh, dan juga
kerangka sebuah mobil sedan Ford hitam.
Di dinding
banyak tulisan tangan para tokoh yang dipajang seadanya. Hanya berbekal
tulisan mesin tik yang sudah tintanya sudah aus atau tulisan tangan yang
dimakan usia. Dilapisi plastik biasa dan ditempel dengan lakban merah atau
memakai paku payung. Semua itu koleksi pribadi keluarga Bapak Djoiosoemarto
(alm) yang dahulu melayani para tokoh. Meski hanya lewat foto, miris rasanya
melihatnya.
Ketika hal-hal
lain berisi tulisan maupun catatan perjuangan bangsa, maka ada satu hal menarik
dari Bung Karno yang terlihat sangat humanis, sederhana, dan apa adanya.
Tentang penampilan Bung Karno. “How do I look, Fat?”
Isi surat BK : Fat, ini adalah gambar Mas pada waktu sehari di Mentok. kurus ataukah gemuk?