Minggu, 27 Maret 2016

Berkunjung ke tempat pengasingan Bung Karno, di Menumbing

Ini adalah sebuah gedung megah yang disebut Wisma Menumbing. Terletak di puncak gunung Menumbing, sekitar 450 meter dari atas permukaan laut dan didirikan pada tahun 1927. Dalam foto tertulis wisma menumbing 1948-1949, anno : oktober 1928. 

Gedung ini merupakan salah satu situs sejarah di pulau Bangka, tepatnya di Muntok (Mentok) kabupaten Bangka Barat.  Tempat ini pernah dijadikan tempat pengasingan para tokoh nasional seperti Bapak Presiden Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. Moeh Roem, Mr Assaat, dan lain-lain.

Di sekitar Wisma Menumbing dikelilingi oleh berbagai jenis pohon, luasnya sekitar 2 hektar. Dibagi menjadi satu bangunan utama (ada 6 kamar) dan 2 paviliun (masing-masing terdiri dari 6 dan 7 kamar). Di dalamnya terdapat ruangan yang memajang berbagai peninggalan para tokoh bangsa antara lain ruang kerja Bung Karno, tempat membaca, kamar tidur, berbagai catatan para tokoh, dan juga kerangka sebuah mobil sedan Ford hitam.

Di dinding banyak  tulisan tangan para tokoh yang dipajang seadanya. Hanya berbekal tulisan mesin tik yang sudah tintanya sudah aus atau tulisan tangan yang dimakan usia. Dilapisi plastik biasa dan ditempel dengan lakban merah atau memakai paku payung. Semua itu koleksi pribadi keluarga Bapak Djoiosoemarto (alm) yang dahulu melayani para tokoh. Meski hanya lewat foto, miris rasanya melihatnya. 

Ketika hal-hal lain berisi tulisan maupun catatan perjuangan bangsa, maka ada satu hal menarik dari Bung Karno yang terlihat sangat humanis,  sederhana, dan apa adanya.  Tentang penampilan Bung Karno. “How do I look, Fat?”




Isi surat BK : Fat, ini adalah gambar Mas pada waktu sehari di Mentok. kurus ataukah gemuk?