Senin, 11 Februari 2019

The Kite Museum China, Melihat Asal Muasal Layang-layang


Weifang - Layang-layang jadi benda penting dalam perjalanan sejarah China. Selain jadi alat perang, layang-layang juga dibuat dengan bentuk unik.

Menjadi tempat lahir dari layang-layang, Weifang punya banyak tempat menarik untuk dikunjungi. Setelah Desa Wisata Yangjiabu, ada The Kite Museum yang juga tak kalah bagus.

detikTravel bersama Dwidaya Tour berkunjung ke Kota Weifang di Provinsi Shandong, China, pekan lalu. Museum ini menjadi salah satu destinasi yang sayang untuk dilewatkan.

The Kite Museum berjarak sekitar 15 menit dari Desa Wisata Yangjiabu. Masih berada di tengah kota, museum ini berdiri dengan ikon patung Lu Ban di depannya.
Di dalam museum, wisatawan akan diajak untuk melihat-lihat koleksi layang-layang dari masa ke masa. Berbeda dari zaman sekarang, dulu layang-layang jadi salah satu taktik perang.

Dibuatnya pun tak sembarang. Kebanyakan layang-layang dibuat dari sutera atau kulit sapi agar kuat. Bahkan ada yang dibuat menyerupai hewan aslinya, seperti burung.

Yang unik, ada layangan lonceng. Jadi jika layangan ini diterbangkan, maka akan menghasilkan suara di udara.

Museum ini juga menyimpan berbagai layangan dari event internasional seperti Olimpiade dan Piala Dunia Korea-Jepang 2002. Layangan dari Indonesia juga ada di sini lho!


Koleksi-koleksi tersebut diletakkan di beberapa ruangan. Bahkan ada ruangan yang dikhususkan untuk 100 jenderal yang berjasa dalam sejarah layangan.

Semua koleksi layangan dirawat dengan baik dan dimasukkan dalam etalase kaca. Wisatawan juga diberikan informasi denngan keterangan dalam dua bahasa, Mandarin dan Inggris.

Yuk, main ke The Kite Museum, gratis! 
Sumber: https://travel.detik.com/international-destination/d-4364950/the-kite-museum-china-melihat-asal-muasal-layang-layang

Kapak Wiro Sableng Sungguhan Ada, Tapi Disimpan di Malaysia

Alhamdulillah, berjumpa lagi di tahun 2019,
setelah sekian bulan tak sempat posting artikel atau kutipa beberapa ulasan dari laman utama media.

dan kali ini, beberapa artikel ringan akan diunggah, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita, amin.

Kuala Lumpur - Wiro Sableng adalah tokoh cerita silat legendaris Indonesia bersenjata kapak. Siapa sangka kapaknya sungguhan ada di dunia nyata, tapi disimpan di Malaysia.

Tempat untuk melihat kapak Wiro Sableng adalah di Muzium Negara Malaysia di Jalan Damansara, Kuala Lumpur. detikTravel pergi ke sana beberapa pekan lalu. Ini adalah museum nasional milik Negeri Jiran itu.

Museum ini dibangun tahun 1906, pernah hancur lebur saat Perang Dunia II tahun 1945. Museum ini dibangun ulang dari 1959-1963 dan sejak itu menjadi museum utama Malaysia.

Museum ini terdiri dari 2 lantai dan dibagi menjadi 4 galeri. Galeri A adalah sejarah awal, Galeri B adalah kerajaan-kerajaan Melayu, Galeri C adalah era kolonial dan Galeri D adalah Malaysia masa kini.
Kapak Wiro Sableng ini ada di Galeri B area B2 yaitu kerajaan-kerajaan Melayu di Nusantara. Di area tersebut banyak artefak kuno berupa perhiasan dan persenjataan.

Nah, salah satu barang yang menarik perhatian adalah senjata bernama Wiro Sableng. Namanya sungguhan Wiro Sableng lho!

Keterangan resmi museum menyebutkan, "Wiro Sableng: Senjata yang berbentuk tombak ini berusia lebih dari 100 tahun. Bahagian pangkalnya berbentuk seperti mata kapak dan bersarung. Digunakan dalam adat istiadat diraja di Tanah Jawa."

Sungguh menarik mengetahui kalau Wiro Sableng adalah nama sebuah senjata kapak dari Jawa, yang kini menjadi koleksi Muzium Negara Malaysia. Apakah kebetulan namanya sama? Atau dulu Bastian Tito, pengarang Wiro Sableng mendapat inspirasi cerita dari senjata kapak-tombak ini?
Selain Kapak Wiro Sableng, museum ini masih punya banyak koleksi menarik lainnya. Ada replika tulang manusia purba dari berbagai tempat di Asia Tenggara. Ada pula diorama kehidupan manusia purba di wilayah Malaysia. Ada juga beberapa artefak megalitikum yang menarik di museum ini.

Barang berharga lainnya adalah patung Avalokitesvara yang menjadi Artefak Warisan Kebangsaan Malaysia. Patung perunggu ini ditemukan di tambah timah di Perak tahun 1936 diduga dari abad ke 7-12 masehi.

Museum ini memberi ruang paling banyak terkait dengan Kesultanan Malaka yang menjadi cikal bakal Malaysia. Selain itu ada juga koin kuno dari Kesultanan Kelantan. Senjata lain yang menjadi koleksi museum adalah Sundang atau keris Melayu berukuran besar dari Kesultanan Sulu di wilayah Borneo Malaysia.
Era Kolonial dan modern menampilkan display sejarah yang mirip dengan Indonesia. Cerita penjajahan Portugis, Inggris, Jepang, tidak berbeda jauh dengan Indonesia. Namun peta kuno dari kartografer Eropa bisa menjadi informasi menarik bagaimana wilayah Nusantara dulu dikenal oleh bangsa Eropa.

Tiket masuk dan cara ke sana:

Muzium Negara buka setiap hari pukul 09.00-18.00. Hanya tutup pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Harga tiketnya RM 5 (Rp 17.300) untuk wisatawan dewasa dan RM 2 (Rp 6.900) untuk anak 6-12 tahun. Museum ini berada di Jalan Damansara. Traveler bisa naik MRT dan turun di Stasiun Muzium Negara.

Yuk kita lihat Kapak Wiro Sableng yang asli!

sumber: https://travel.detik.com/international-destination/d-4389900/kapak-wiro-sableng-sungguhan-ada-tapi-disimpan-di-malaysia?tag_from=wp_beritautama&_ga=2.120373376.960555505.1547564806-1981439130.1542256211