Kamis, 11 September 2014

Siklus Harga Saham

Siklus harga saham dalam 1 tahun tidak selalu pasti, hanya saja bisa menjadi bahan pertimbangan dan membuat kita lebih waspada. Kita mulai dari bulan Januari. 

Jika akhir bulan berakhir dengan penurunan harga saham, biasanya 1 tahun akan terjadi tren turun (bearish), begitu juga jika akhir bulan Januari ditutup dengan kenaikan harga saham maka dalam 1 tahun akan terjadi bullish (tren naik). Ini disebut barometer.  

Pada bulan Januari juga biasanya terjadi January Effects, biasanya harga saham pada 2 minggu pertama naik. Setelah bulan Januari harga saham naik karena January Effects, Februari biasanya turun sampai dengan awal Maret, lalu akhir Maret biasanya harga saham naik.

Siklus bursa saham ini telah diteliti dan beberapa kali terjadi, namun tidak bisa dijadikan patokan, harus tetap gunakan analisis teknikal

Siklus yang terjadi dari November hingga April, biasanya harga saham naik/menguat, 

Mei sampai Oktober biasanya mengarah pada trend turun. Siklus yang terjadi pada bulan September-Oktober biasanya adalah tren paling buruk dari satu tahun perdagangan. Nah yang menarik, pada akhir tahun ada siklus yang disebut “Santa Claus Rally”, dimana harga saham naik mendekati minggu Natal dan Tahun baru. 
“Santa Claus Rally” terjadi karena pada akhir tahun banyak emiten yang mengoptimalkan kinerja demi mempercantik laporan keuangan akhir tahun.
Dalam satu tahun ada juga 3 bulan terbaik dan 3 bulan terburuk untuk perdagangan saham. Kira-kira bulan apa saja? 

Bulan November, Desember, Januari biasanya menjadi tiga bulan terbaik dalam satu tahun siklus perdagangan saham. 

Juli- Oktober biasanya menjadi tren terburuk , Oktober menjadi bulan terburuk dalam siklus 1 tahun. 

Siklus ini diteliti dengan historis dan beberapa kali terjadi, namun tidak bisa dijadikan patokan, harus tetap gunakan analisis teknikal.