Minggu, 21 Agustus 2016

Menjaga nilai aset dengan emas dan perak



" Akan datang suatu masa kepada umat manusia ketika tidak akan ada yang tersisa kecuali akan menggunakan dinar (emas) dan dirham (perak) ". (Muhammad SAW, HR Imam Ahmad ibn Hambal)

Teringat akan hadits ini, saya mulai secara bertahap mengamankan aset finansial keluarga. Sebagian besar teman-teman, mungkin masih merasa cukup menyimpan hartanya berupa uang atau fiat money di bank. Tidak ada yang salah memang, namun kenaikan harga barang atau inflasi yang setiap tahun selalu naik, tentunya akan menurunkan nilai dari uang itu sendiri.

Maka, mulai sekarang , saya dan istri berusaha agar nilai dari uang itu bertumbuh, minimal tetap bertahan di tengah inflasi. caranya?! 
Ya, tentu saja dengan emas dan perak... dan tentunya dengan mencicil hehe, kemampuan kami memang segitu soalnya, Alhamdulillah :)

Banyak tawaran penjualan emas dan perak, tentunya yang tepat untuk penyimpan nilai adalah dalam bentuk batangan. Setelah berselancar di dunia maya, saya dapat referensi harga emas dan perak terkini dalam bentuk batangan. Rata-rata harganya sama dengan keluaran PT. ANTAM Tbk. Harga emas ini masih ditambah dengan biaya sertifikatnya, sehingga agak mahal. Namun, ternyata ada trik untuk membeli emas/ perak dengan harga terjangkau, tentunya di bawah harga pasarannya. Ya, membeli emas keluaran ANTAM dengan sertifikat pencetakan tahun-tahun sebelumnya. atau sering disebut dengan emas seken, hee (tentunya emas tidak mengenal seken/bekas bukan? :) )

Alhamdulillah, sedikit demi sedikit Rupiah hasil jerih payah bekerja dapat dikonversi ke dalam emas dan perak.

Pada saat tulisan ini dibuat, kami mengumpulkan
emas di harga Rp5,700,000,- untuk pecahan 10 gram (Rp570,000,- per gram) dan
perak Rp12,000,- per gram.


Minggu, 27 Maret 2016

Berkunjung ke tempat pengasingan Bung Karno, di Menumbing

Ini adalah sebuah gedung megah yang disebut Wisma Menumbing. Terletak di puncak gunung Menumbing, sekitar 450 meter dari atas permukaan laut dan didirikan pada tahun 1927. Dalam foto tertulis wisma menumbing 1948-1949, anno : oktober 1928. 

Gedung ini merupakan salah satu situs sejarah di pulau Bangka, tepatnya di Muntok (Mentok) kabupaten Bangka Barat.  Tempat ini pernah dijadikan tempat pengasingan para tokoh nasional seperti Bapak Presiden Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. Moeh Roem, Mr Assaat, dan lain-lain.

Di sekitar Wisma Menumbing dikelilingi oleh berbagai jenis pohon, luasnya sekitar 2 hektar. Dibagi menjadi satu bangunan utama (ada 6 kamar) dan 2 paviliun (masing-masing terdiri dari 6 dan 7 kamar). Di dalamnya terdapat ruangan yang memajang berbagai peninggalan para tokoh bangsa antara lain ruang kerja Bung Karno, tempat membaca, kamar tidur, berbagai catatan para tokoh, dan juga kerangka sebuah mobil sedan Ford hitam.

Di dinding banyak  tulisan tangan para tokoh yang dipajang seadanya. Hanya berbekal tulisan mesin tik yang sudah tintanya sudah aus atau tulisan tangan yang dimakan usia. Dilapisi plastik biasa dan ditempel dengan lakban merah atau memakai paku payung. Semua itu koleksi pribadi keluarga Bapak Djoiosoemarto (alm) yang dahulu melayani para tokoh. Meski hanya lewat foto, miris rasanya melihatnya. 

Ketika hal-hal lain berisi tulisan maupun catatan perjuangan bangsa, maka ada satu hal menarik dari Bung Karno yang terlihat sangat humanis,  sederhana, dan apa adanya.  Tentang penampilan Bung Karno. “How do I look, Fat?”




Isi surat BK : Fat, ini adalah gambar Mas pada waktu sehari di Mentok. kurus ataukah gemuk?

Jumat, 01 Januari 2016

Pesan dari film Ip Man 3

Alhamdulillah, masih dapat menyaksikan film ini di XXI Pluit Janction Jakarta .

Filmnya tidak hanya berfokus pada adegan pertarungan, namun lebih banyak mengandung muatan sosial dan sisi humanis sang guru Wing Chun. Secara garis besar, fokus ceritanya akan membahas dua sisi dari seorang Yip Man, sebagai seorang pahlawan dan juga sebagai seorang kepala keluarga. 

Pada sekuel terbarunya, Yip Man (Donnie Yen) akan bertarung melawan sekelompok gangster yang diperintah oleh pengusaha properti jahat dan juga merupakan seorang petinju tangguh bernama Frank (Mike Tyson). Frank berkeinginan untuk mengambil alih secara paksa sebuah bangunan sekolah yang ada di lingkungan sekitar guru Yip.

Nothing is more important than being around your loved ones. – Yip Man

Alur cerita menjadi lebih rumit ketika istri dari guru Yip divonis mengidap kanker stadium lanjut. Penonton akan diajak untuk melihat sisi lain dari seorang guru Yip yang belajar menari hanya untuk menyenangkan hati istrinya. Guru Yip juga rela meninggalkan latihan kungfu-nya demi mendampingi sang istri selama masa pengobatan.

Selain sebagai suami, guru Yip juga merupakan seorang ayah. Tentunya, guru Yip harus menjadi sosok figur teladan bagi anaknya. Dalam film ini, guru Yip telah mengubah perilakunya menjadi lebih baik dengan berhenti merokok. Dalam salah satu adegan, guru Yip mengurungkan niatnya untuk merokok ketika sedang menjaga keamanan di sebuah sekolah, karena terdapat anak-anak disana. Selain itu, guru Yip juga tidak pernah terlihat merokok di depan keluarganya.

Selain menyuguhkan dilema seorang ahli Wing Chun, IP Man 3 juga menyelipkan beberapa hal yang mungkin tidak kamu sadari ketika menonton film tersebut.

IP Man 3
Sumber foto: aceshowbiz.com

1. Kekuatan media yang besar
Ada dua adegan di film IP Man 3 yang menggambarkan kekuatan sebuah media. Adegan pertama, ketika Fatso (Kent Cheng), perwakilan kepolisian Hong Kong, menggunakan kekuatan media untuk meliput penculikan anak-anak oleh gangster yang mengancam keamanan kota. Alhasil, liputan media tersebut mampu ‘memaksa’ bos dari Fatso untuk menghentikan kegiatan operasional dari gangster tersebut. Padahal sebelumnya, bos dari Fatso bersekongkol untuk melindungi operasi kejahatan tersebut.

Adegan kedua, ketika Cheung Tin-chi (Max Zhang) yang merupakan penarik becak sekaligus ahli bela diri Wing Chun selalu membawa media setiap kali dirinya menantang duel para ahli bela diri di China. Sehingga, dalam sekejap, reputasi Cheung Tin-chi diakui sebagai seorang ahli bela diri Wing Chun.



Sumber foto: twitchfilm.com
Sumber foto: twitchfilm.com

2. Penghormatan ilmu bela diri Timur dan Barat
Ada yang menarik dari duel antara guru Yip dan Frank. Pada pertarungan tersebut, Frank memberikan syarat apabila guru Yip mampu bertahan selama tiga menit dalam sebuah duel, maka Frank tidak akan mengganggu kehidupan guru Yip lagi. Uniknya, duel tersebut berakhir seri. Saya menginterpretasikan momen ini sebagai bentuk penghormatan kepada aliran ilmu bela diri Timur dan Barat. Selain itu, hasil akhir dari duel tersebut juga untuk menjaga nama baik guru Yip dan Mike Tyson selaku mantan petinju dunia.

Durasi tiga menit juga merupakan penghormatan kepada Mike Tyson karena pada masa keemasannya, Mike Tyson terkenal  mampu membuat KO lawannya hanya dalam satu ronde tinju. Dimana setiap ronde tinju berdurasi selama tiga menit.


Sumber foto: drafthouse.com
Sumber foto: drafthouse.com

3. Baju putih IP Man di pertarungan terakhir
Pada pertarungan terakhir melawan Cheung Tin-chi, ada penampakan yang berbeda dari baju yang dikenakan oleh guru Yip. Sepanjang film, guru Yip konsisten menggunakan baju hitam. Namun, pada adegan pertarungan terakhir, guru Yip tiba-tiba menggunakan warna putih. Teman saya menyadari bagian ini sebagai sebuah makna tersirat untuk menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah. Pada adegan ini, secara tersirat guru Yip diibaratkan sebagai tokoh protagonis memakai baju putih dan Cheung Tin-chi diibaratkan sebagai tokoh antagonis memakai baju hitam.

dikutip dari : https://michaelbliss92.wordpress.com/2015/12/28/3-hal-yang-mungkin-kamu-lewatkan-dari-film-ip-man-3/

Berkunjung ke Jakarta di penghujung tahun

Libur telah tiba...